WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Kamis, 18 Februari 2010

The Only Change We Really Can Believe In!: Khilafah Islam


Oleh: Felix Siauw

ImageTahun 2001 adalah saat saya baru saja menamatkan tingkat pendidikan atas di Palembang lalu melanjutkan kuliah di IPB. Saat itu saya masih ingat bahwa hanya ada 4 orang di kelas yang menenteng HP diantara 52 orang yang berada dalam kelas itu. Saat itu belum banyak orang yang menggunakan HP untuk berkomunikasi, sehingga masih banyak wartel-wartel di sekitar kampus IPB. Tapi sekarang, kita lihat wartel menjadi bisnis yang seolah habis nafasnya semenjak HP menjamur menjadi ‘barang pokok’ yang sangat mudah dan murah dimiliki. Walhasil, di IPB saat ini hampir-hampir sangat susah sekali untuk menemukan bisnis wartel.

Ketika kuliah saya juga sangat senang ber-internet-ria, surfing gambar-gambar yang bagus, mencari artikel-artikel yang ideologis sampai mendownload musik. Setiap cyberis pasti memiliki media penyimpanan, dan saat itu media yang paling umum adalah disket 1.44 MB. Untuk satu kali surfing dan browsing saja, biasanya saya dan teman-teman membawa minimal 5 – 10 disket. Tapi sekarang di warnet-warnet kita jarang sekali melihat slot disket 1.44 disana, melainkan telah tergantikan dengan slot USB port, yang selalu berkembang seiring waktu. Awalnya saya membeli USB flashdisk 128 MB dengan harga 125.000, tetapi dengan jumlah uang yang sama, sekarang saya dapat membeli USB flashdisk 4 GB,. Mungkin 6 bulan sejak saat ini saya dapat membeli USB flashdisk 8 GB dengan uang 125.000

Dunia terus berubah, dan perubahan ini tidak dapat dibendung oleh apapun dan siapapun. Perubahan adalah suatu kepastian sebagaimana waktu itu sendiri. Waktu tidak akan pernah konstan sebagaimana perubahan selalu ada. Dalam perubahan ada hukum yang pasti, berubah lalu selamat atau diam lalu mati. Dunia hanya mempunyai toleransi pada dia yang berubah dan tidak memberikan kesempatan pada yang diam dan enggan berubah.

Pepatah lama mengatakan: “Seorang yang memanjat tebing harus meninggalkan pijakan kakinya yang sudah mantap dan melepaskan pegangan tangannya yang sudah mapan untuk meraih pijakan dan pegangan yang lebih tinggi, atau dia akan tetap disana selama-lamanya”. Status quo adalah lawan perubahan, dan kecenderungan manusia akan selalu ingin dalam status quo-nya atau comfort zone-nya. Tetapi mari kita lihat pada sesuatu yang enggan dan tidak berubah. Disket 1.44 MB ditinggalkan ketika USB flashdisk muncul. Wartel menjadi sepi ketika HP ramai dijual. CD dan kaset langsung hancur penjualannya ketika orang dengan mudah dapat mendownload file musik mp3 via internet. Diam memang menyenangkan dan comfort zone memang nyaman, sedangakan perubahan butuh bergerak dan pengorbanan. Yang harus kita ingat adalah: “Berubah memang berisiko, tetapi jauh lebih berisiko ketika kita tidak berubah”

Dan benarlah sabda rasulullah saw:
‘Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin sesunguhnya dia telah beruntung, barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka sesungguhnya ia telah merugi. Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka sesungguhnya ia terlaknat.” (HR Dailami)

Perubahan mengharuskan adanya delta yang terjadi, dan perubahan meniscayakan pergerakan yang memunculkan delta tersebut. Dan delta ini haruslah delta yang signifikan yang dapat terasa dan dilihat. Sejarah membuktikan bahwa Islam-lah yang membuat delta sebegitu besar pada ummat terbelakang di jazirah arab yang saling berperang satu dengan yang lain, menyembah batu, mengubur anak perempuan hidup-hidup dan tidak berperadaban menjadi suatu umat yang satu padu, dengan peradaban paling tinggi yang dikenal masa, dimana wanita dimuliakan dan seluruh manusia mendapatkan ketenangan. Dalam kurun waktu kurang dari ½ abad, Islam mampu membangun suatu peradaban yang mengungguli romawi dan persia yang telah membangunnya dalam kurun ratusan bahkan ribuan tahun. Islam adalah perubahan itu sendiri.

Ingatkah kita bagaiamama Umar bin Khattab, Khalid bin Walid, Amru bin Ash, dan Wahsyi sebelum menerima Islam? Dan bagaimana keadaan mereka ketika telah memahami kalimat tauhid “La Ilaaha illa Allah!”. Mereka mengecap perubahan, mereka berubah menjadi Singa Allah, Pedang Allah dan Budak Allah yang paling depan dalam memperjuangkan Islam.

Didepan mata kita sendiri, banyak orang yang terjebak dalam status quo-anti perubahan. Entah mereka yang memang berkompromi karena diuntungkan oleh status quo itu, ataukah yang terlena dengan itu. Dan semua dari mereka memiliki satu kesamaan: mereka akan tergantikan, suka atau tidak suka. Dan semua orang itu juga memiliki kesamaan, yaitu mereka tidak menginginkan perubahan, mereka tidak menginginkan Islam yang akan merubah kondisi ummat menjadi lebih baik. Karena mereka tahu Islam akan merubah kondisi yang buruk ditengah-tengah ummat. Menghapus kejahatan korupsi, kriminalitas, mafia peradilan, dan semua kedzaliman yang ummat rasakan. Biarlah begitu, karena itu adalah pilihan mereka.

Sejarah membuktikan perubahan tidak pernah, dan tidak akan pernah datang dari status quo. Dia datang dari orang-orang yang memahami hidupnya dan mengabdikannya secara total kepada Pencipta-Nya. Tidak takut selain kepada-Nya, dan tidak memperhatikan makian orang yang mencela. Mereka terdiri dari manusia pilihan yang sebagian besar adalah pemuda. 89% shahabat rasul berusia 8 – 30 tahun. Maka setiap dari kita memiliki porsi dan tanggung jawab lebih besar dalam proses perubahan ini. Idealisme jelas hanya bisa dipegang oleh orang yang tidak terkontaminasi sistem yang datang dari thaghut. Oleh karena itulah tugas status quo adalah membuat anda merasa ragu apakah Anda dapat mewujudkan perubahan ini.

Bagaimanapun juga, gelombang perubahan sudah dimulai. Dan terus akan diperkuat oleh orang-orang yang menginginkan perubahan hakiki, perubahan Ilahiah. Perubahan sistem thaghut menjadi sistem yang tunduk pada seruan sang Pencipta dan sistem yang memuliakan Allah dan rasul-Nya. Bukan sistem yang menyuruh kita menghormati dan mendewakan manusia, bahkan menuhankan manusia dengan cara menolak sistem Allah lalu menggunakan aturan manusia. Gelombang ini akan menjawab setiap keraguan akan perubahan itu sendiri. Hidup adalah pilihan. Islam pun pilihan. Perubahan adalah kepastian bagi seseorang yang memilih hidup dalam Islam.

Sesungguhnya delta yang akan menghasilkan perubahan menuntut pengorbanan, menuntut optimisme dan keyakinan serta komitmen serta kontinuitas. Delta ini harus segera diwujudkan. Satu-satunya cara adalah dengan pergerakan yang akan membuat semua mata terpana dan berpaling kepada sistem yang diturunkan Allah. Delta perubahan itu berpuncak pada dua kata: Khilafah Islam! no others-no more-no less!.

Perubahan itu insya Allah akan dikatalisasi pada tanggal 27 Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?