WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Jumat, 05 Februari 2010

Mensuport Mahasiswi Untuk Berkerudung


Assalamu’alaikum,
Teh, saya punya temen di kampus (namany si X), dia mengatakan orangtuanya memintanya untuk memakai kerudung, tapi dia merasa belum siap untuk memakai kerudung. Saya sebagai sahabatnya juga berharap agar dia dapat memakai kerudung. Menurut teteh saya harus bagaimana? Mohon penjelasannya, terima kasih.

Adis.
Wa’alaikumsalam Wr Wb,
Adis yang baik,
sebagai sahabat yang mencintai sahabatnya karena Allah, tentu kita harus saling memberikan support atau dukungan kepada sahabatnya untuk berlomba dalam kebaikan dan ketaqwaan. Dalam hal ini adalah memberikan support pada si X untuk segera melaksanakan salah satu kewajibannya sebagai seorang muslimah, yakni menutup aurat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa step langkah.

Pertama, Sikap Si X yang belum mau memakai kerudung hingga saat ini, dapat kita tanyakan secara langsung dengan baik-baik. Mengapa atau hal apa yang menjadikannya ragu dalam bersegera melaksanakan kewajiban kepada Allah. Apakah ketidaksiapannya untuk memakai kerudung tersebut disebabkan oleh ketidakmatangannya dalam ilmu? Atau disebabkan karena hawa nafsu?

Jika ketidakmatangan dalam hal ilmu menjadikannya belum siap memakai kerudung, maka tentu mau tidak mau kita harus belajar, menggali ilmu Islam lebih dalam, dengan mengikuti kajian-kajian Islam. Dan bukankah ini selaras dengan seruan Rasulullah bahwa sesungguhnya mencari ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim dan muslimah; dengan terus menerus (dari mulai buaian sampai liang lahat).

Namun, jika ketidaksiapannya memakai kerudung adalah karena dia merasa khawatir kecantikannya akan pudar, tak lagi diperhatikan orang lain, takut dianggap sok agamis, membatasi aktivitas, atau khawatir tak laku (tidak bisa mendapatkan jodoh); maka hal tersebut merupakan dorongan hawa nafsunya saja. Hawa nafsu datang dari godaan syaitan yang selalu menghambat kita untuk melaksanakan seruan atau perintah Allah. Menjauhkan kita dari kedekatan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Godaan syaitan tidak selamanya dalam wujud yang tidak bisa kita indera (ghaib). Dalam lingkungan atau sistem yang sekuler saat ini, Islam ditempatkan oleh negara hanya pada pojok masjid atau ruang diskusi spiritual yang sempit, sehingga menjadikan diri kita pun bersikap serupa. Banyak remaja, baik muslim maupun muslimah yang membicarakan ‘agama’ hanya ketika di masjid atau ketika mengkuti pelajaran agama seminggu sekali. Pandangan kecantikan didefinisikan dalam ruang konsensus atau kesepakatan umum masyarakat (mode yang ngetrend). Mencukupkan diri pada sikap yang ‘baik’ terhadap sesama, dengan kerangka moralitas kemanusiaan. Demikianlah sikap umum yang biasa muncul dalam kehidupan remaja, khususnya muslimah, saat ini.

Jika kita mampu bersikap baik pada sesama (ketika kita berinteraksi- habluminannas), mengapa kita tak mampu bersikap baik pada Allah SWT Sang Pencipta (habluminallah)?. Karena bukti sikap baik kita pada Allah adalah dengan tunduk dan patuh pada perintah-Nya serta mau menjauhi segala larangan-Nya. Menutup aurat adalah perintah Allah, dan Allah-lah yang memberikan rizki manusia, menetapkan jodoh atasnya, dan menjamin kehidupannya. Sehingga kekhawatiran-kekhawatiran tidak perlu kita miliki ketika kita menjalanakan perintah Allah.

Berikutnya, Adis dapat memberikan gambaran kepada si X, betapa banyak saudari-saudari muslimah kita yang lain di luar sana dilarang oleh pemerintahnya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah, yakni menggunakan kerudung dan jilbab. Misalnya di Perancis, Bulgaria, dan negara Eropa lainnya yang mengikuti jejak Perancis. Atau kasus-kasus lokal lain, banyak muslimah yang ingin berkerudung dan berjilbab namun di larang oleh orangtuanya, dengan alasan klasik, nanti susah mencari pekerjaan atau susah mendapatkan jodoh.

Beruntunglah si X karena sang orangtua memberikan support yang tinggi padanya. Selain karena kesadaran bahwa menutup aurat merupakan hal wajib yang selayaknya dilaksanakan oleh seorang muslimah yang telah baligh, orang tua juga tentu berharap agar anaknya dapat terjaga dalam pergaulan. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam QS. An-Nuur [24]: 31 dan QS. Al-Ahzab [33]: 59

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,”
(TQS. An-Nuur [24]: 31)

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(TQS. Al-Ahzab [33]: 59)

Terakhir, sebagai sahabat yang baik, Adis harus banyak mendoakan Si X agar Allah segera membukakan hati dan pikirannya. Yakinlah tidak ada yang sia-sia bagi mereka yang senantiasa mengajak saudaranya dalam kebenaran. Sesungguhnya Allah akan memberikan berlimpah balasan kebaikan bagi mereka yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya.

"Barangsiapa yang mendoakan saudaranya pada saat ia tidak bersamanya, maka malaikat yang diserahi untuk menjaga dan mengawasinya berkata, “Semoga Allah mengabulkan, dan bagimu semoga mendapat yang sepadan.” (HR. Muslim)

Demikianlah Allah SWT menetapkan aturan-Nya kepada kita, agar kita semakin bersyukur atas segala ke-Maha Baikan-Nya. Semoga Allah memudahkan langkah Adis dalam mengajak sahabat-sahabatnya untuk bersegera dalam kebaikan dan ketaqwaan.

Salam ukhuwah, salam Cinta karena Allah.

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?