WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Kamis, 18 Februari 2010

How To Influence The Campus


Oleh: Z Ahmad

ImageLeadership atau kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi orang lain. Orang-orang juga menyebutnya sebagai how to influence the people, bagaimana mempengaruhi orang lain.

Setiap aktivis dakwah kampus mutlak memerlukan kemampuan leadership ini. Karena mereka memeliki misi besar yakni menyampaikan dakwah kepada masyarakat kampus. Tujuan dan target dakwah tidak akan dapat terwujud tanpa kekuatan dalam memberi pengaruh. Dan sebagai sebuah team dakwah, maka setiap anggota team dakwah tersebut harus memiliki kontribusi untuk membuat teamnya memiliki pengaruh.
Kerja dakwah dalam setiap lapangan dan dengan segment apapun, termasuk kampus, harus mempunyai semua faktor yang dapat memberi pengaruh pada orang lain. Seluruh arah opini masyarakat kampus harus diformat agar terpengaruh oleh pesan-pesan dakwah yang dilontarkan oleh para aktivis dakwah, baik sebagai sebuah team maupun sebagai individu.

Hadirnya aktivis dakwah kampus untuk memberi respon atas setiap kejadian yang berkembang selalu dinanti. Banyak lembaga formal dan nonformal di kampus yang me-refer ke aktivis dakwah. Pihak kampus selalu mempertimbangkan segala konsekuensi yang diakibatkan oleh kesalahannya mengambil kebijakan politis di tingkat kampus karena aktivis dakwah kampus selalu memberikan pengawasan. Demikian juga, seluruh civitas akademika, sudah terbiasa meneladani pesan-pesan dakwah yang diketengahkan oleh para aktivis dakwah.

Gambaran ini begitu ideal. Dan memang ini yang harus diwujudkan. Dan tidak boleh tidak, harus benar-benar direalisasikan. Namun dikarenakan realitas itu tentu tidak sekonyong-konyong terjadi, maka diperlukan proses.

Berikut ini akan disebutkan beberapa kiat yang bisa dilakukan oleh aktivis dakwah kampus agar mereka dapat menjadi kekuatan berpengaruh di lingkungan dakwah kampus:

1- Mematangkan konsep dakwah dalam segala aspeknya. Baik dari kekuatan pemikiran, argumentasi, dll

2- Selalu terdepan dalam memberikan solusi atas persoalan umum yang terjadi di masyarakat luar dan dalam kampus yang bersifat strategis

3- Pendekatan personal yang baik yang dilakukan terhadap semua simpul-simpul penting di kampus, mulai dari pihak rektorat, lembaga-lembaga kemahasiswaan, dan lain sebagainya.

4- Kapasitas pribadi aktivis dakwah juga harus menunjukkan integritas. Artinya, ada kesatuan antara kata dan perbuatan.

5- Intensif mengadakan training-training yang berhubungan dengan kebutuhan praktis berbagai kalangan di kampus. Mulai dari training fiqh, manajemen organisasi, manajemen konflik, dll

6- Kemampuan memobilisasi massa yang berasal dari massif mass

7- Ketika terjebak dalam perbenturan dengan kalangan manapun di kampus, maka aktivis dakwah kampus tidak boleh terpancing untuk melakukan bentrokan fisik. Bahkan perang urat syaraf pun sebetulnya sebisa mungkin dihindari.

Yang jelas, inti dari itu semua adalah bahwa aktivis dakwah kampus harus benar berpengaruh, menjadi rujukan, menjadi teladan, dan terdepan dalam memberi solusi bagi persoalan yang terjadi. Oleh karena itu, kebiasaan membaca, mengikuti training dan pelatihan, dan terus berguru secara nonformal mesti menjadi kebiasaan para aktivis dakwah kampus yang tidak boleh berhenti.

Dan harus ada mimpi besar dari seluruh aktivis bahwa suatu saat merekalah yang akan merajai pasar opini di kampus; merekalah yang kelak akan merajai SDM kampus baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Dan itu semua sangat bisa direalisir. Tentu selain dibutuhkan bekal-bekal dakwah juga dibutuhkan keyakinan yang kuat pada diri para aktivis bahwa mereka pasti bisa, insya Allah. Jangan lupakan pesan para motivator berikut ini “You Can If You Think You Can”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?