WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Jumat, 05 Februari 2010

Bisikan Syaitan


Oleh: Asep Supriatna

Terlintas sedikit menakutkan judul di atas. Namun, begitulah adanya. Begitulah kenyataannya. Kehidupan kita di dunia tidak akan pernah lepas dari syaitan yang senantiasa berusaha untuk menjauhkan kita dari Allah Swt. Syaitan selalu berupaya untuk merusak setiap amal-amal kita. Syaitan selalu mencari cara bagaimana meraih sebanyak-banyaknya teman untuk menemaninya di neraka kelak. Syaitan, memang musuh kita.

Melihat dari sifatnya syaitan memang sangat lihai menipu kita. Mungkin kita pernah kehilangan uang, barang atau apapun yang kita miliki. Pada saat itu kita merasa begitu kehilangan. Dan tidak sedikit dari kita yang terus dirundung kesedihan karenanya. Sedih barang yang begitu berharga, apalagi jika barang tersebut adalah hasil jerih payah kita bertahun-tahun. Bahkan, ada mungkin yang sampai menangis karena merasa kehilangan. Wajar. Hilang laptop, hilang handphone, hilang motor dan apapun itu membuat kita sedih. Namun, pernahkah kita merasakan hal yang serupa, hal yang sama, bersedih, ketika kita kehilangan kesempatan untuk shalat sunnah dua raka’at qobliyah subuh? Adakah rasa yang sama disaat kita tidak sempat menunaikannya? Padahal keutamaan shalat dua raka’at tersebut lebih besar dari bumi dan seisinya. Begitulah ketika syaitan beraksi.

Jika suatu saat kita tertipu dua kali oleh seseorang dengan tehnik tipuan yang sama, hanya ada dua kemungkinan; penipu itu sangat lihai atau kitanya yang teramat bodoh. Tidak ada sosok yang lebih lihai dalam urusan tipu-menipu dibandingkan syaitan. Saking lihainya kita sering tidak sadar sedang tertipu. Bahkan, lebih parah lagi kita juga sering tidak sadar malah ikut-ikutan menjadi penipu. Menipu diri sendiri. Sebenarnya syaitan tidak terlalu pandai dalam hal menipu, tetapi kitalah yang terlalu bodoh dan tidak peduli.

Kata-kata yang melemahkan

“Ah, mana mungkin Khilafah tegak! Utopis!!!”
“Jangan muluk-muluk lah, yang realistis aja!”
“Mungkin nggak ya Khilafah akan tegak?”
“Mimpi lo…!”
“Bagaimana kalau nanti gagal?”

Pernahkah kita mendengar kata-kata seperti di atas? Bisa jadi kita sering mendengarnya. Bisa jadi kata-kata tersebut datang dari orang lain atau justru kata-kata tersebut pernah terlintas dalam benak kita. Kata-kata seperti di atas adalah kata-kata yang melemahkan, kita sadari ataupun tidak; itulah bisikan syaitan. Salah satu bentuk tipuan syaitan adalah memang dengan membisikkan kata-kata yang melemahkan ke dalam diri kita. Allah SWT berfirman:

“Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (TQS an-Naas: 1-6).

Dalam beberapa kejadian kita sering mundur, lemah atau futur hanya gara-gara kalimat seperti di atas. Jika kita mengikutinya maka kita benar-benar akan mundur. Kita akan menjadi pribadi yang lemah. Tidak berani lagi memiliki mimpi mulia, dan berujung terhentinya langkah kita. Itu akibat bisikan syaitan.

Bisikan syaitan ini bisa saja muncul dari manusia, dari lisan-lisan manusia. Maka tak heran jika kita sering mendengar celotehan orang atau sindiran orang kepada para pengemban dakwah dengan kalimat-kalimat semisal di atas. Orang-orang yang tidak senang dengan dakwah Islam akan berusaha melemahkan para pengembannya dengan melontarkan kata-kata tersebut. Atau untuk membuat orang lain menjauhi dakwah ini. Dan ini sering terjadi di tengah-tengah perjuangan dakwah kita. Bisikan syaitan juga bisa saja muncul dari dalam diri kita. Pada suatu ketika kita berfikir kemudian muncul lintasan-lintasan pemikiran seperti itu. Memang tidak ada orangnya, tapi kita sering tidak sadar mendengar lintasan kata-kata tersebut. Berhati-hatilah itulah bisikan syaitan. Bisikan syaitan ini fungsinya hanya satu, yaitu menghalang-halangi kita untuk maju.

Bagaimana caranya kita menghindari bisikan syaitan ini? Pertama, berlindung kepada Allah SWT. Karena memang Dialah Dzat yang Maha memberikan kekuatan kepada kita. Mintalah perlindungan kepada Allah Swt dari setiap godaan dan bisikan syaitan yang akan menjerumuskan kita.

Allah Swt mengajarkan kepada kita dengan do’a berikut:

“Dan Katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS. Al-Mu’minun: 97-98).

Kedua, anggap saja apapun yang kita dengar itu hanyalah candaan, jangan anggap serius. Simak hal itu sebagai sesuatu yang lucu, sehingga tidak pernah masuk ke dalam diri kita. Ketiga, anggap lalu saja. Biarkan saja. Atau alihkan perhatian kita kepada yang lain sehingga kita tidak terasuki. Kata-kata itu tidak sampai masuk ke dalam diri kita. Dan terakhir, berikan jawaban “mematikan” dengan bantahan, argumentasi yang jelas dan penjelasan yang baik. Beri bayan bahwa apa yang kita perjuangkan adalah janji Allah SWT dan itu pasti adanya. Apa yang kita perjuangkan adalah sebuah kebaikan untuk seluruh umat manusia, termasuk untuk dirinya.

Bahaya memang bisikan syaitan ini. Untuk melihat apakah bisikan (kata-kata) tertentu merupakan bisikan syaitan atau malah bisikan malaikat sangat mudah membedakannya. Abdullaah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya syetan memiliki kemampuan untuk membisiki Anak Adam. Begitu juga dengan malaikat memiliki kemampuan yang sama. Adapun bisikan syetan adalah menjanjikan pada keburukan dan mendustakan kebenaran. Sementara bisikan malaikat menjanjikan dan mempertegas kebenaran. Barangsiapa merasakan bisikan malaikat, hendaklah ia mengetahui bahwa itu berasal dari ALLAH Ta’ala. Namun barangsiapa merasakan bisikan syetan, ia mesti memohon perlindungan kepada ALLAH.” Kemudian beliau membaca ayat. “Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).” (QS. Al-Baqoroh: 268) (HR Tirmidzi)

Jadi, jika kata-kata yang kita dengar kita rasakan menguatkan diri kita untuk terus berjuang di jalan dakwah, meraih cita-cita mulia kita, memperjuangkan tegaknya Islam, itulah bisikan malaikat. Namun, jika kata-kata yang kita dengar malah melemahkan pribadi kita untuk terus maju di jalan dakwah ini, itulah bisikan syaitan.

Disaat kita mendengar bisikan syaitan, ingatkah kembali, tanyakan pada diri kita, apakah apa yang kita lakukan sesuatu yang baik ataukah buruk? Apabila apa yang kita lakukan adalah kebaikan, maka LAKUKAN saja!. Disaat kita mendengar bisikan syaitan, tanyakan juga pada diri kita, apakah apa yang kita perjuangkan sesuatu yang mulia ataukah justru sesuatu yang hina? Apabila apa yang kita perjuangkan dengan dakwah ini adalah sesuatu yang mulia, maka LAKUKAN saja! Teruskan! Tuntaskan! Jangan pernah menghentikan langkah kita hanya karena bisikan-bisikan itu. Itu adalah bisikan syaitan. Jika kita menjadi mundur dari dakwah, lemah bergerak dan meninggalkan jalan dakwah ini, karenanya, maka diri kita sudah dirasuki oleh bisikan syaitan. Naudzubillah.

Selamat berjuang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?