WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Jumat, 19 Maret 2010

Teman Kost Tidak Mendukung Dakwah


Assalamu’alaikum Wr Wb, Saya memiliki teman se-kos yang kurang mendukung dalam aktivitas dakwah yang saya lakukan… saya jadi merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Ketika saya mengajaknya untuk bersama mengkaji Islam pun dia tidak memberikan respon yang baik. Malah secara lisan terang-terangan dia menyatakan bahwa dia sangat tidak tertarik pada kajian-kajian Islam, karena dulu ia sempat trauma, merasa tertipu dengan kajian Islam yang pernah diikutinya. Menurut teteh apa yang harus saya lakukan, adakah yang salah pada diri saya ketika mengajaknya untuk mengkaji Islam bersama? Syukran, Jazakillahu khairan katsiran.



Hy, Bogor

Wa’alaikumsalam Wr Wb,

Hy yang sholehah,

Tak ada yang salah ketika kita menyampaikan kebenaran Islam. Menyampaikan kebenaran merupakan kewajiban yang harus kita lakukan. Dan yakinlah, bahwa Allah akan meninggikan derajat dan meneguhkan kedudukan kita, ketika kita terus menyampaikan kebenaran Islam dan mengajak yang lain untuk mengkaji Islam bersama. Sebagaimana firman Allah SWT dalam TQS. Al-Mujadilah [58]: 11,

” Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Hy yang sholehah,

Sekarang persoalannya bukanlah salah atau tidaknya kita menyampaikan dan mengajak mereka untuk mengkaji Islam bersama. Dalam pertanyaan, dijelaskan bahwa teman kos Hy tidak bisa mendukung aktivitas kebaikan (dakwah) yang Hy lakukan. Teteh ingin menggarisbawahi pernyataan ini. Bahkan untuk dukungan, teman se-kos Hy belum dapat memberikannya. Dengan kondisi tersebut, maka bagaimana mungkin ia mau diajak untuk mengkaji Islam bersama?. Teteh memahami niatan tulus Hy dalam hal ini. Hanya saja, jika diperkenankan mungkin teteh dapat berbagi beberapa masukan untuk masalah yang Hy hadapi. Sekaligus memberikan evalusi umum terhadap beberapa kondisi yang bisa jadi saudara-saudara kita yang lain pun menghadapinya.

Pertama, kita patut melakukan evaluasi terhadap pola hubungan dan pendekatan yang telah kita bangun selama ini dengan teman se-kos kita. Apakah keberadaan kita diakui oleh mereka, hingga mereka memberikan kepercayaan pada kita. Atau justru, selama ini kita menjadi bagian yang terpisah dari kehidupan mereka, akibat kesibukan-kesibukan yang kita miliki dengan dalih urusan dakwah. Adalah menjadi penyimpangan yang besar pada pola berpikir seorang pengemban dakwah, jika ia harus merasa dekat dengan umat ketika akan mengadakan acara atau karena ia tengah mendapatkan taklif untuk mensosialisasikan target dakwahnya. Sehingga hubungan yang dibangun dengan teman-temannya pun tak ubahnya seperti jalinan hubungan orang-orang yang berideologi kapitalisme. Menjadikan kepentingan atau manfaat sebagai landasan jalinan hubungannya dengan yang lain. Maka berikutnya, jangan salahkan mereka jika keberadaan kita ditengah-tengah mereka, ada atau tidaknya menjadi sama artinya. Naudzubillah...

dan teteh yakin Hy bukanlah sosok yang ada dalam deskripsi di atas. Karena sebagai seorang pengemban dakwah yang berjuang diatas ketulusan untuk menebarkan kebaikan dan kebenaran, ia akan senantiasa memotivasi dirinya untuk menjadi orang yang sangat dekat dengan umat, berada disamping mereka, siap memberikan bahu dan uluran tangannya ketika umat berada dalam kebingungan dan kegelisahan akibat jeratan hidup kapitalisme-sekuler saat ini.

Hy yang sholehah,

Yakinlah, walaupun teman se-kos kita bukanlah orang-orang yang mafhum dalam hal agama, namun jika kita mampu menjalin hubungan yang baik dengan mereka, maka mereka pun pasti akan memberikan timbal balik kebaikan pula. Meskipun mungkin koridor yang mereka bangun masih dengan landasan saling menghormati atau saling menghargai. Jika kita memiliki hubungan yang baik, maka minimal dukungan mereka terhadap aktivitas kebaikan (dakwah) yang kita lakukan, insyaAllah pasti akan kita dapatkan.

Kedua, ketiadaan dukungan teman-teman se-kos pada aktivitas dakwah yang kita lakukan, perlu kita tanyakan secara baik-baik. Akan sangat bijak jika kita lakukan evaluasi terhadap pola komunikasi yang kita jalin selama ini dengan teman-teman kos tersebut. Kita tidak boleh memberikan judgement bahwa mereka tidak memberikan lingkungan yang baik bagi kita. Karena jika teteh mencoba memahami keadaan mereka (dari pernyataan yang adik sampaikan), bahwa mereka pernah memiliki trauma pada salah satu harakah dakwah tertentu, mungkin hal ini menjadi batu tolakan kita untuk lebih bersabar dan terus mencari uslub yang baik dalam menghadapi mereka. Bisa jadi mereka menganggap diri kita sama dengan pihak-pihak tersebut. Meski mungkin pihak-pihak yang dulu pernah mengajaknya untuk mengkaji pun sepenuhnya tidak salah. Karena mereka tentu memiliki niatan yang baik untuk mengajak manusia kembali kepada Islam. Hanya saja pilihan caranya yang salah, sehingga teman se-kos Hy merasa tertipu.

Mungkin yang Hy perlu lakukan saat ini, salah satunya adalah menjalin hubungan lebih dekat dengan mereka, dengan pola komunikasi yang ALAMI. Tanpa tendensi apapun dengan menjauhkan persepsi yang buruk terhadap mereka. Teteh yakin inilah yang akan menjadi landasan kokoh bagi bangunan ukhuwah diantara kalian. Kita dekat dengan umat, karena kita rindu adanya kesatuan umat. Dengan niatan yang tulus ingin menebarkan kebaikan Islam, menyatukan perasan dan pemikiran mereka, diatas landasan ukhuwah islamiyah.

Terakhir, yang selalu ingin teteh ingatkan adalah bahwa kita tak boleh lupa untuk selalu mendoakan umat. Agar mereka mudah membuka hati dan pikirannya untuk kebenaran Islam. Doa yang tulus untuk kebaikan agama ini, insyaAllah akan dikabulkan oleh Allah.

Semoga Allah mencatat amal sholeh yang Hy lakukan dan segera membukakan hati dan pikiran teman se-kosnya. Jangan lupa terus berdoa pada Allah... dan jalin komunikasi yang baik dengan teman-temannya ya... Yakinlah, niatan tulus dan ikhlas itu akan Allah sampaikan pada mereka yang kita harapkan. Jangan pernah berhenti menebarkan kebaikan dalam dakwah Islam, karena diakui atau tidak, sesungguhnya umat senantiasa menunggu kehadirannya.

Tetep istiqomah, tetep semangat... Salam ukhuwah, Salam Perjuangan! Wallahu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?