WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Rabu, 31 Maret 2010

Karakter Pemimpin Revolusioner

Berbicara tentang kepemimpinan dalam Islam, maka kita akan mendapatkan sosok-sosok yang menjadi panutan kita. Rasulullah Muhammad SAW beliau adalah pemimpin ummat Islam, kepala negara, amirul jihad, kepala rumah tangga, dan seorang sahabat yang begitu bersahaja di tengah-tangah sahabat yang lain. Sosok-sosok pemimpin ummat Islam yang lain adalah para Sahabat, Abu Bakar as Shiddiq, Umar bin Khaththab, Ali bin Abi thalib, Utsman bin Affan, Shalahuddin al Ayyubi, Muhammad al Fatih, dll.

Ketika melihat sosok-sosok di atas mereka adalah pemimpin-pemimpin revolusioner yang tidak diragukan lagi kapabilitasnya. Mereka adalah orang-orang yang memiliki syaksyiyah Islamiyah yang tangguh. Mereka berlemah lembut dan bersikap keras karena dipimpin oleh pemikiran Islam. Sebagai contoh sosok Umar bin Khaththab dan Abu Bakar as Shiddiq yang bertolak belakang karakternya. Umar yang keras dan Abu Bakar yang lembut tidak membuat sekat diantara keduanya untuk mendedikasikan dirinya bagi kejayaan Islam.

Karakter Umar yang keras tidak kemudian membuat kaum muslim pada masa itu benci dengan beliau. Begitupun dengan sososk Abu Bakar yang lemah lembut tidak membuat kaum muslim pada masa itu menjadikan figur yang diunggulkan dibandingkan Umar. Meskipun Abu Bakar lebih awal memeluk Islam dibandingkan Umar.



Pemimpin revolusioner adalah pemimpin yang mampu membawa ummat muslim kepada kebangkitan inqilabiyyah (revolusioner), bukan sekedar kebangkitan parsial. Tetapi sebuah perubahan yang hakiki. Seseorang yang mampu memimpin secara revolusioner adalah pemimpin yang memiliki karakter pertama: tafakkuh fiddiin, yaitu sosok yang memiliki pemahaman mendalam tentang agama (Tsaqofah Islam). Kedua: Mufakkirun siyasiyyun adalah sosok pemikir yang memiliki jiwa politik. Dia seorang intelektual tapi tidak pernah lepas dari berfikir serius dalam rangka mengatasi permasalahan ummat. Berbicara aktivitas berfikir berarti dalam melakukan aktivitasnya dia senantiasa menggunakan kaidah-kaidah berfikir yang benar (sesuai syara), mendalam dalam berfikir dan memiliki kejernihan pemikiran karena berdasarkan aqidah islam yang cemerlang. Disamping itu, dia mampu menjadi seorang politikus (pengurus urusan Ummat) serta dengan kemampuan pemikirannya yang cemerlang dan mendalam, diapun mampu mengkaji permasalahan ummat dan mencari solusi fundamental atas permasalahan tersebut.

Karkter pemimpin revolusioner adalah pemimpin yang memiliki syaksiyyah Islamiyah. Pribadi yang bersyaksiyyah Ismiyah memiliki tampilan : mampu menjadi pemimpin, sekaligus siap sebagai prajurit, lembut, sekaligus bisa keras , zuhud, namun sangat menikmati hidup, mampu menguasai dunia, layak suskes di akhirat, tidak rakus dunia, namun tidak menyengsarakan diri, bengis dan kasar di medan tempur, namun rendah hati saat patrol, mumpuni dalam pemerintahan, hukum fiqh, perdagangan, maupun politik, seorang abid (hamba Allah) yang khusyu dalam sholat, menjauhi perkataan yang tiada berguna, membayar zakat, menundukkan, pandangan, memelihara amanat, memenuhi kesepakatan dalam, perjanjian, memenuhi janji yang diucapkan, dan berjihad fi sabilillah (asy-syakhsiyah al islmiyah jilid I).

Faktor di atas merupakan karakter yang juga dimiliki oleh Rasulullah Muhammad saw dan para sahabat, serta para pemimpin-peminpin kaum muslimin pada masa kejayaan Islam. Mereka adalah kepala rumah tangga, saudara, pedagang, ahli ibadah, amirul jihad sekaligus kepala negara yang tidak henti-hentinya berfikir serius dalam menyelesaikan permasalahan ummat dan juga dalam menyebarkan dakwah ke seluruh alam.

Sebagai mahasiswa muslim yang bergelar agen perubahan, harus memiliki bekal kepemimpinan seperti yang sudah terinternalisasi dalam diri para pejuang-pejuang revolusi terdahulu. Sehingga mahasiswa mampu menjadi salah satu elemen penting dalam meraih kemenangan yang pernah dianugrahkan Allah kepada para pejuang-pejuang Islam terdahulu...Allahu Akbar!!

Wallahu a’laam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?