WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Minggu, 24 Januari 2010

Strategi Dakwah Di Kampus "Hedonis"


Diasuh Oleh Mas Agung Wisnu Wardana

Assalamualaikum wr.wb

Panggil saja nama saya aziz. Saya kuliah di sebuah kampus yang bisa dikatakan “hedonis”. Kegiatan-kegiatan mahasiswanya termasuk banyak, hanya kecenderungannya lebih ke arah hura-hura. Walaupun masih ada yang ke arah social ataupun peningkatan minat dan bakat. Organisasi keislaman yang ada akhirnya cenderung lebih menjadi eksklusif dan kurang berinteraksi dengan kebanyakan mahasiswa terbentuk oleh lingkungan hedonis ini. Hal ini membuat saya miris. Kami pun membuat kelompok dakwah sendiri ekstra kampus. Banyak hal yang sudah coba kami lakukan, termasuk pengopinian, rekrutmen dan kontak-kontak. Hanya pengaruhnya terlalu sedikit bagi kebanyakan mahasiswa ini. Bahkan seperti di cuekin.

1) Pertanyaanya apa ada hal-hal yang kami lupakan sehingga menyebabkan hasil dakwah kami tidak maksimal terutama dari segi pengarahan mahasiswa agar tidak terlalu berpikir hedonis semata dan hasil rekrutmen untuk penambahan kader dakwah lembaga kami ini ?. 

2) Bagaimana strategi dakwah yang efektif di kampus saya yang cenderung hedonis ini. Agar mereka tertarik dengan opini dan pemikiran yang kita bawa sehingga mau bersama-sama berdakwah di kampus?.

Wa'alaikumussalam.wr.wb

Jawaban
Mahasiswa hedonis adalah juga manusia yang memiliki akal dan perasaan. Artinya perubahan pada komunitas mereka adalah sesuatu yang mungkin, ketika kita mampu menyentuh akal dan perasaan mereka. Dakwah ideologis pun sangat mungkin untuk menjadi mainstream di kalangan seperti ini.

Aktivitas dakwah harus dilihat dari makna komunitas bukan personal per personal. Komunitas adalah sekumpulan orang dengan interaksinya. Artinya di tengah komunitas yang sepertinya seragam (misalnya hedonis) sebenarnya terdiri dari personal yang beragam. Beragam dalam latar belakang keluarga, pergaulan, budaya, termasuk juga beragam dalam tingkat hedonisitasnya.

Oleh karena itu, saya yakin ditengah kondisi komunitas yang sepertinya seragam hedonis pastilah ada kelompok mahasiswa yang kritis dan peduli pada kondisi yang ada. Terkait dengan hal yang sedang kita perbincangkan setidaknya ada 3 kelompok mahasiswa :

1. Kelompok kalkulatif : mahasiswa yang kritis, mau berpikir dan peduli pada situasi masyarakat yang ada 
2. Kelompok moral : mahasiswa yang potensial tetapi kurang kritis dan akan ikut arus yang terkuat di kampus. 
3. Kelompok alienatif : massa yang pragmatis tidak peduli dengan kondisi yang ada dan tidak begitu hirau dengan ideologi dan politik.

Dalam kampus hedonis tentunya kelompok yang paling banyak adalah alienatif. Sedangkan kelompok kalkulatif menempati jumlah yang sedikit.

Tahap awal dakwah di kampus hedonis harus memfokuskan pada kelompok kalkulatif. Apabila langkah awal malah langsung ke sasaran kelompok alienatif hedonis, saya khawatir kita akan kehabisan energi dan tidak menghasilkan apa-apa sampai batas studi kita di kampus tersebut habis. Langkah awal ini ditargetkan agar massa kritis (kalkulatif) mengikuti paradigma berpikir Islam sampai menjadi kader dakwah kampus. Dakwahnya dapat dilakukan dengan 4 langkah :

1. Petakan siapa saja mahasiswa yang tergolong kalkulatif.  
Caranya sederhana, 
- inventarislah data no hp mahasiswa kemudian kita sms kan kasus problematika umat dan minta tanggapannya.  
- Atau dapat juga disebarkan semacam kuesioner terbuka tentang kasus tertentu, jangan lupa berikan kolom nama, fakultas, jurusan, semester, alamat dan no hp/telp. 
- Cara yang lain dapat juga dengan penyebaran media propaganda dengan tema-tema problematika umat dan minta tanggapan melalui sms atau telepon ke no hp dan telepon yang tercantum. 
 
Respon yang masuk baik lewat sms, telepon maupun kuesioner diseleksi. Respon yang kritis dan cerdas menunjukkan dia mahasiswa yang kalkulatif.  

2. Kontak personal yang intensif pada kelompok kalkulatif.  
Proses ini harus dilakukan dengan serius karena inilah aktivitas inti yang akan menentukan proses berikutnya. Bila proses ini tidak mampu dilakukan dengan baik maka proses berikutnya akan gagal.  

3. Adakan event training keislaman yang ideologis dan atau diskusi publik dengan tema problematika umat yang sedang hangat. 
Target peserta difokuskan pada mahasiswa kalkulatif yang kita kontak intensif sebelumnya. Pastikan semua hasil kontak person benar-benar dapat dihadirkan. Tentunya peserta umum dapat juga dihadirkan sebagai target tambahan. Jadikan event ini spektakuler, dahsyat, profesional dan berkesan. Jangan pernah membuat event yang asal-asalan. Tujuan event ini tidak sebatas opini tetapi harus dipastikan untuk rekruitmen kader. Oleh karena itu setiap event training ataupun diskusi publik harus ada sesi pengelompokan dan penawaran tindak lanjut dalam bentuk kajian intensif mingguan (misal namanya KMII : Kajian Mahasiswa Islam Intensif).

4. Pengelolaan kajian intensif mingguan yang profesional. 
Tahap ini adalah tindak lanjut dari training atau diskusi publik. Siapkan pengisi/instruktur/mentor yang kapabilitasnya mumpuni dalam mengelola kajian intensif ini. Selain kajian rutin, siapkan pula pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka sebagai kader dakwah kampus yang tangguh. Oleh karena itu harus ada pelatihan tingkat dasar, menengah dan lanjutan.

Buatlah target yang tinggi untuk merekrut kelompok kalkulatif agar kita serius untuk mencapainya. Pastikan sebagian besar mahasiswa kalkulatif di kampus hedonis kita dekati dan kita jadikan barisan aktivis dakwah kampus. Langkah awal ini adalah penentu keberhasilan pada langkah-langkah berikutnya.  

Setelah kelompok kalkulatif berhasil kita pengaruhi maka langkah selanjutnya kita dapat lakukan gebrakan yang lebih dahsyat. Pada tahap ini pastikan kita mampu membuat aktivitas yang kreatif sesuai dengan kondisi kampus hedonis tetapi tetap kental warna ideologisnya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Lakukan pencelupan diri kita secara serius ke dalam kelompok mahasiswa hedonis. 
Langkah ini harus dilakukan dengan kontak langsung kepada mereka. Tidak ada cara lain selain ini, karena mereka akan tersentuh dengan pendekatan yang personal. Usahakan sampai kita mampu masuk ke ranah personal mereka. Sangat luar biasa bila kita mampu menjadi teman mereka. Perbanyaklah untuk mendengar mereka terlebih dahulu. Jadilah pendengar yang baik, tangkaplah kebutuhan dan keinginan mereka. 

2. Buatlah aktivitas yang kreatif sesuai kebutuhan mereka tetapi tetap ideologis berdasarkan analisis hasil pencelupan diri sebelumnya.  
Untuk hal ini saya pernah punya pengalaman mengemas acara dakwah dalam bentuk pentas teater dan saat itu sedang rame-ramenya kasus pembantaian kaum muslimin di Ambon. Alhamdulillah kita mampu menyedot perhatian anak-anak hedonis untuk peduli pada kasus Ambon. Kalo mereka sukanya musik mengapa tidak terpikirkan untuk membuat panggung rakyat yang berisi acara musik yang memuat kritik sosial sekaligus di dalamnya ada orasi tentang kondisi politik terhangat dengan durasi yang tidak menjemukan. Dapat juga dikemas acara training yang spektakuler selayaknya training ESQ Ary Ginanjar dengan pengelolaan yang profesional pada pemasaran acara dan operasional acara, bila memang kondisi lapangan membutuhkan hal ini. Saya yakin insya Allah kasus century pun mampu mendapatkan perhatian mereka ketika kita dapat mengemas acara yang sesuai dengan kondisi mereka.  

3. Kontak lanjutan pasca acara sampai mereka mengubah pemikiran mereka sesuai dengan Islam dan menjadi bagian pengemban dakwah.
Pastikan pada tahap ini kita menunjukkan perhatian yang serius dan kecintaan yang tinggi pada mereka. Oleh karena itu pendekatan personal sangat diperlukan, tidak sebatas formalitas. SMS center adalah langkah yang cerdas untuk memelihara hubungan. SMS kan masalah-masalah umat dengan Islam sebagai solusinya. Disamping itu kuatkan pula dengan nasihat-nasihat ruhiyah agar semakin mendekatkan Islam pada mereka. Siapkan wahana untuk menutupi kelemahan-kelemahan spiritual mereka, misalnya belajar ngaji iqro’, belajar sholat, mabit, dll. Tetapi jangan lupa setiap event apapun harus disisipi untaian nasihat ideologis agar mereka mampu berpikir keluar kotak ego mereka dan mau memikirkan kondisi umat yang terpuruk.

Semua langkah di atas adalah sesuatu yang mungkin selama kita mau untuk
KOMITMEN
ISTIQAMAH
ANTUSIAS
KERJA KERAS
SUNGGUH-SUNGGUH
dan
MENCELUPKAN DIRI DI MEDAN DAKWAH DENGAN INTEGRITAS YANG TINGGI
  
Selamat Bergerak
Hidup Perjuangan…. Hidup Ideologi Islam….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?