WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Minggu, 24 Januari 2010

Anggota Tim Dakwah Aktif, Tetapi Susah Diatur?


Diasuh Oleh Mas Agung Wisnu Wardana

Pertanyaan :
Saya punya anggota dimana anggota ini sangat aktif. Dia sering kontak, segi intelektual bagus, aktif membangun opini keluar, dll. Hanya dia cenderung bergerak sendiri tanpa koordinasi dengan anggota tim lainnya. Bahkan PJ tim jarang diberitahukan apa yang dia lakukan. Kita juga sering mengajaknya untuk rapat tim, bergerak dengan tim, tetapi diakhir-akhirnya ketika usulan-usulannya tidak diterima tim, atau acara yang dia usulkan ditolak, dia tidak aktif dalam acara yang dibuat tim. 

Dia hanya akan aktif jika acara itu merupakan usulan dari dia, tapi memang dia bertanggungjawab untuk menjalankannya hanya saja kembali ia sendiri yang melakukannya. Tapi setelah kita perhatikan setiap acara yang dia buat selalu berujung kepada kekurangefektifan bahkan sering gagal. Namun, anehnya hal ini terus dia lakukan, sepertinya pengalaman masa lalu dengan bekerja sendiri dan kurang kerjasama yang gagal tidak pernah dia alami. Kadang ketika ada yang mencoba memberi pengertian, kita seperti dianggap kurang ngerti dengan keadaan, ataupun alasan lainnya. Malah seperti kita yang salah jadinya. Kadang kita akhirnya harus mengalah agar tidak terjadi perdebatan yang melukai perasaan. Menurut mas apa yang harus saya lakukan?.
Jawaban :
Saudaraku seperjuangan yang dimuliakan Allah SWT, semoga tidak pernah ada kata menyerah dalam hatimu untuk terus membangun tim dakwah yang kuat.

Secara umum, seseorang bersedia bergabung ke dalam sebuah tim dakwah ketika :
1. Pemikiran pribadinya telah selaras dengan pemikiran tim 
2. Tujuan pribadinya telah selaras dengan tujuan tim
3. Cara-cara yang dia pikirkan untuk mencapai tujuan telah selaras dengan cara-cara tim untuk mencapai tujuan  
4. Dia yakin bahwa dengan bekerja secara tim maka tujuan akan lebih cepat tercapai

Semakin lengkap syarat di atas maka semakin kuat kesediaan seseorang untuk bergabung ke dalam sebuah tim dakwah. Implikasi praktisnya adalah setiap pribadi ‘bebas memilih’ untuk memutuskan :
- Tetap di dalam atau keluar dari tim,
- Bekerjasama secara aktif dan mengambil tanggung jawab atau pasif dan melepaskan tanggung jawab,
- Memberi kontribusi atau malah menghindarinya.

Saya akan merangkum problem yang antum sampaikan sebagai berikut :
1. Si anggota tim aktif bergerak tetapi cenderung sendiri tanpa koordinasi dengan tim.
2. Si anggota tim mau menjalankan tugas yang sesuai dengan usulannya.
3. Si anggota tim tidak akan berkontribusi kepada tim ketika usulannya tidak disetujui.

Melihat problem di atas maka saya menangkap bahwa si anggota tim sebenarnya telah sepakat dan selaras dengan tim dalam konteks pemikiran maupun tujuan bersama. Tetapi dalam konteks cara bergerak untuk mencapai tujuan tidak selaras. Si anggota tim sangat yakin dengan cara-cara bergerak yang dia pikirkan, tetapi ternyata sering tidak sesuai dengan keputusan tim. Dia tidak yakin bahwa cara-cara bergerak yang diputuskan tim akan lebih cepat mencapai tujuan daripada cara-cara yang dia pikirkan. Akhirnya dia memutuskan untuk tidak berkontribusi pada pekerjaan tim, tidak aktif dalam tim dan melepaskan tanggung jawab dari tim. Apabila ini berlangsung dalam waktu yang lama maka akan terjadi ketegangan psikologis dalam tubuh tim.

Solusi terhadap problem ini dapat dilakukan dalam 2 aspek yaitu :
- Aspek pribadi si anggota tim 
- Aspek kepemimpinan dan manajemen pengelolaan tim

Dari aspek pribadi si anggota tim maka ada tantangan pada sikap egoisnya. Egonya telah berada pada kondisi yang kritis. Hal ini biasanya telah terbentuk cukup lama karena kebiasaan masa lalu dan lingkungan yang akhirnya membentuk karakternya seperti saat ini. Untuk mengubahnya memerlukan proses, yang tidak semudah membalikkan tangan. Perlu pendekatan dan pendampingan yang intensif untuk mengubahnya. Disinilah perlunya seorang guru yang mendampingi dan memantau perkembangan karakternya. Pendampingan yang intensif terutama terkait dengan sikap mental berjamaah dan ketaatan pada pemimpin harus terus disuntikkan. Oleh karena itu antum sebagai PJ kampus dapat mencarikan seorang guru yang dapat menjalankan amanah ini.  

Dari aspek kepemimpinan dan manajemen tim dapat dilakukan perbaikan sebagai berikut :
1. Pemimpin tim harus semaksimal mungkin memelihara minat para anggotanya agar tetap bekerjasama aktif, mengambil tanggungjawab dan memberikan kontribusi kepada tim. Hal ini dapat dilakukan dilakukan dengan misalnya :
- Meyakinkan kepada anggota tim bahwa cara-cara bergerak yang disepakati dalam tim insya Allah akan mencapai hasil yang lebih tinggi
- Membuat gebrakan-gebrakan gerakan yang mampu membangun kesadaran dan kebanggaan sebagai anggota tim
- Membuat keberhasilan-keberhasilan yang dapat dirasakan oleh seluruh anggota tim walaupun itu kecil.
- Membuat kegiatan-kegiatan informal yang mampu memperkuat kekuatan tim, misalnya futsal bersama, rujakan bersama atau lainnya yang sangat kondisional 
- dll
2. Pemimpin tim harus semaksimal mungkin mengelola tim dengan pendekatan partisipatif. Hal ini dapat dilakukan dengan misalnya 
- Membudayakan setiap keputusan semaksimal mungkin dilakukan dengan meminta pendapat terlebih dahulu dari semua anggota tim
- Membudayakan rapat-rapat yang didahului dengan brainstorming
- Membudayakan kunjungan informal kepada anggota tim untuk mendengarkan aspirasi mereka
- dll

Upayakan solusi di atas secara maksimal dan jangan pernah menyerah untuk membangun tim dakwah yang kuat. Proses ini sekaligus menjadi proses belajar bagi kita untuk menjadi pemimpin tim dakwah yang hebat. Proses ini tidak selamanya akan menghasilkan output yang optimal. Apabila proses telah antum lakukan dengan maksimal tetapi ternyata si anggota tim tetap juga tidak dapat bergerak bersama dalam tim maka pilihan untuk melepaskannya keluar dari tim adalah pilihan yang terbaik.

Wallahu ‘alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?