Minggu, 24 Januari 2010
Mencintai Rabb Selamanya
Diakui atau tidak, cinta memang memiliki daya tarik tersendiri. Ketika seseorang merasakan cinta yang begitu menggebu dalam hatinya pasti akan tenggelam dalam samudra cinta yang menghanyutkan. Penganut cinta merasakan dirinya sendiri, sambil berjalan menuju yang dicintainya. Cinta pun mengajarkan kerinduan, di mana para pecinta lebih menyukai kesendirian untuk mengekspresikan suasana hatinya yang dipadati rasa rindu yang menggelora.
Cinta juga menuntut kesetiaan sehingga para pecinta merelakan kesengsaraan dan penderitaan sebagai sesuatu yang lazim dalam dunia cinta. Bahkan tidak jarang, penderitaan, kesulitan, dan kesengsaraan justru menjadi pelecut cinta, membuat cinta menjadi bertambah manis, indah dan penuh kedamaian. Seperti saat ini, dalam keheningan tahajud cinta, kucoba semikan pematang kerinduan.
Dalam kesendirian
Kuberkhalwat bersama Rabb
Mencoba menyusuri jejak cinta-Nya
Mendaki takbir
Mengarungi samudera zikir
Menembus kepekatan dan kegelapan
Hingga kurasakan berjuta embun kesejukan
Saat kupanjatkan tasbih
Kurasakan titik-titik noda dan dosa terus berguguran
Jasad yang dulu sering kubanggakan kepada setiap orang di sudut-sudut jalan
Kini baru kutersadar
Bahwa jasadku tak ubahnya binatang-binatang yang ke mana-mana selalu
membawa kantung penuh nanah dan kotoran
Saat kusemikan tahmid
Kurasakan Ia seakan menambah kenikmatan demi kenikmatan yang terus kurasakan
Napas ini seperti mengayun dengan tenang Dua kelopak mata ini seperti
menembus kepekatan cahaya malam, menerawang menuju indahnya gemerlap cahaya
bintang
Saat kugaungkan takbir
Kurasakan hanya Rabblah yang mahabesar Melebihi kebesaran segala hal yang
pernah aku cintai di dunia ini
Harta, kekayaan, keindahan
Ia yang Mahaagung
Ia yang Mahabesar
Saat kupanjatkan Surah Ar-Rahmaan
Seperti kulihat seulas bayang wajah-Mu di hadapan
Seperti kurasakan diriku berada dalam pelukan
Hingga kurasakan Zat-Mu seakan naungiku dengan mahkota cahaya dan kedamaian
Rabb….
Aku berlindung kepada-Mu
Aku memohon bahtera ampunan dari-Mu
Bila aku belum mampu mencintai-Mu
Dengan setulus hati
Bila aku belum mampu merindukan-Mu Dengan sepenuh nurani
Bila masih ada sosok bayang selain diri-Mu
Hapuskanlah Rabb dari tepian
Rabb….
Dengan segala kelemahan dan keterbatasan
Aku terus berusaha untuk dapat mencintai-Mu
Mencintai-Mu yang telah menciptakanku
Mencintai-Mu yang telah beriku hidayah Islam
Merindukan cahaya-Mu
Aku terus bersujud
Aku terus beristigfar
Terus memohon hingga subuh menjelang
Berhias telaga air mata kedaifan
Rabb…
Semoga Engkau menjadikanku
Satu dari sejuta mujahid peradaban
Yang embuskan napas pada sisi Al Quds
Meraih syahid dan kematian
Dan dapatkan cinta-Mu dalam pelukan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar