WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Rabu, 07 Juli 2010

THE END OF WESTERN CIVILIZATION


(Berakhirnya Peradaban Barat dan Keniscayaan Bangkitnya Peradaban Islam)

Peradaban Barat (Western Civilization) saat ini telah menjadi kiblat bagi umat manusia. Karena pada faktanya peradaban inilah yang sedang mendominasi dunia saat ini. Modernitas Barat pun dipandang sebagai tolok ukur maju tidaknya sebuah negara. Ini merupakan hasil invasi pengaruh Barat dalam seluruh aspek (politik, budaya, ekonomi, dsb) atas negara-negara lain terutama negara-negara dunia ketiga. Tatkala makin meluasnya pangaruh negara Barat maka semakin kuat pula cengkeraman imperialisme mereka.

Dalam persoalan politik, Barat mempropagandakan konsep Demokrasi-Liberal sebagai konsep sistem pemerintahan. Propaganda ini pun semakin kuat hingga mampu menyeret kaum Muslim untuk masuk dalam pusaran gelombang isu demokrasi. Maka agar tidak dikatakan ketinggalan jaman, kaum Muslim beramai-ramai meneriakkan demokrasi dan menganggapnya sebagai konsep ideal untuk mengatur negara. Fenomena ini membuktikan kebenaran perkataan Ibnu Khaldun bahwa ada kecenderungan manusia untuk mengikuti tradisi pihak yang menang (al-maghluub muu’laun Abadan bil-iqtida’ bil-ghaalib). Karena saat ini peradaban Barat adalah peradaban yang menang, yang telah mampu melebarkan pangaruhnya serta menjadi kiblat dalam pemikirannya.

Manajemen Pemikiran


 Beragama, Berpikir atau tidak berpikir
Manusia itu terbatas, sedangkan Tuhan tidak terbatas. Karena itu, untuk berbicara tentang Tuhan kita tidak bisa menggunakan akal. Dimana, akal bersifat terbatas. Akidah (iman) itu tidak bisa dipikir-pikir, ia adalah persoalan keyakinan. Demikian bunyi sebuah pendapat. Intinya, membahas agama tidak boleh atau tidak bisa dengan menggunakan akal.

Orang non-islam sepertinya adalah orang yang paling bersemangat kepada pendapat seperti itu. Suatu ketika, saat dijelaskan kepada orang nasrani akan kemustahilan ajaran Trinitas berasal dari Tuhan, bahwa mustahil Tuhan itu tiga, ia menjawab dengan menggunakan pendapat di atas.
Kalau memang seperti itu, bagaimana kalau ditanyakan kepada mereka apakah mereka yakin bahwa Tuhan itu ada? Dengan pengakuan sebagai Nasrani, tentu mereka akan menjawab ‘yakin’. “Lalu, darimana anda tahu dan yakin bahwa Tuhan itu ada?” jelas, tidak mungkin jawaban disampaikan kecuali dengan ‘melanggar’ aturan yang mereka buat-buat sendiri, yaitu tidak menggunakan akal. Tentu, ini main ‘curang’ namanya.

Generasi Pencetak Peradaban Islam


Generasi muda saat ini memang sangat memprihatinkan, kebanyakan dari mereka  bermental rapuh, dapat dilihat dari para remaja yang mudah putus asa, bermalas-malasan, bersifat hedonis dan sejenisnya. Lebih parah lagi mereka pecandu narkoba dan miras. Hal ini disebabkan karena mereka telah menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya yang mengakibatkan pada pergaulan dan sex bebas.

Allah telah berfirman: Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (QS. Furqon; 43-44)

Pertolongan AllahPertolongan Allah


Sebagaimana kita ketahui, jika Allah Swt dan Rasulnya telah memerintahkan sesuatu pada kaum muslim, maka tidak ada pilihan lain kecuali menjalankannya. Perintah Allah Swt. Yang terpenting adalah menjalankan semua hukum-hukum yang telah diturunkan kepada kita dalam semua aspek kehidupan ini, seperti urusan pemerintahan, ekonomi, politik, pengadilan dan lain-lainnya. Diantara perkara-perkara yang di turunkan Allah Swt kepada kita untuk di jalankan adalah penerapan sistem hukum islam yang berkaitan dengan aspek pemerintahan, politik, ekonomi, pengadilan dan sebagainya.

Sejak Negara khilafah islamiyah berhasil di robohkan melalui tangan mustafa kamal attaturk, upaya untuk membangun kembali bangunan khilafah islamiyah banyak dilakukan oleh gerakan-gerakan islam. Diantara mereka ada yang telah berjuang puluhan tahun, namun demikian, upaya perjuangan tersebut, berupa tegaknya Negara Khilafah Islamiyah, belum menuai hasil, pertanyaannya ; Apa penyebabnya?

Tiupan Angin Untuk Aktivis Dakwah


Sebuah cerita, “di suatu kampung, masyarakatnya hidup seperti biasa, ada yang kesawah, ada yang jadi pedagang, guru dan lain-lain. Akan tetapi kampung itu ketika malam tiba pemandangan sangat gelap gulita, rupanya belum ada penerangan listrik, yang ada hanya lampu-lampu yang berbahan bakar minyak tanah, dan dikampung itu hanya ada satu penjual lampu minyak, mulai dari yang bersumbu kecil sampai yang besar, dari yang remang-remang sampai yang terang. Penjual lampu itu adalah Pak Bari. Pak bari mendapatkan keuntungan dari jualan lampunya, tidak ada yang tidak kenal pak bari.
Akan tetapi akhir-akhir ini Pak Bari merasakan kegerahan dan depresi. Bagaimana tidak, Jualan Lampunya terancam bangkrut lantaran sebagian warga mengusulkan adanya program listrik masuk desa(LMD). Sehingga Pak Bari mulai beraksi, semua warga berusaha diberitahu bahwa menggunakan listrik itu berbahaya, kalau kena setrum bisa mati, kalo tidak mati bisa cacat gosong, bisa menyebabkan kebakaran, anak-anak tidak bisa main layang-layang lagi karena di pingir-pinggir dan atas jalan akan terbentang kabel-kabel listrik. Sebagian warga setuju dengan pendapat Pak Bari dan sebagian tidak sependapat dan setuju LMD.”
Begitulah gambaran tentang jualan yang dijalankan sekarang ini oleh amerika, amerika menjual demokrasi, HAM dan asesoris-asesorisnya. Sedangkan kita menjadi pesaingnya, yang siap menegakkan Syari’ah dan Khilafah yang siap menggulung tikar jualan jahiliyahnya. Oleh karenanya Amerika menggunakan segala macam cara agar jualannya tetap laku.

JANGAN MUDAH PUTUS ASA

Ada dua jenis keputusasaan. Pertama, muncul ketika berhadapan dengan kesulitan atau rintangan. Yang demikian itu tidak terdapat pada diri orang beriman. Ia harus selalu ingat bahwa Allah menjanjikan pertolongan kepada orang-orang beriman. Al-Qur`an menyatakan bahwa cukuplah hanya Allah bagi orang-orang beriman dan Dia menguatkan orang-orang beriman dengan bantuan-Nya.

Kedua, merupakan jenis keputusasaan yang lebih berbahaya, yaitu berputusasaan dari pengampunan Allah setelah berbuat salah atau dosa. Keputusasaan ini lebih berbahaya karena akan mengarah pada pikiran bahwa Allah tidak akan memaafkan dosa seseorang dan ia akan masuk neraka. Pikiran ini bertentangan dengan apa yang kita pelajari dalam Al-Qur`an. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa orang-orang yang menyesali perbuatannya. Tidak pernah ada kata “terlambat” dalam mencari pengampunan-Nya. Allah menegur hamba-hambanya,

“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (az-Zumar: 53)

Putus asa adalah godaan setan. Setan mencoba memengaruhi orang-orang beriman dengan membuat mereka bingung dan kemudian menjerumuskan mereka untuk berbuat kesalahan yang lebih serius. Tujuannya adalah agar orang-orang beriman tidak merasa yakin dengan keimanan dan keikhlasan mereka, membuat mereka merasa “tertipu”. Jika seseorang jatuh ke dalam perangkap ini, ia akan kehilangan keyakinan dan akibatnya akan mengulangi kesalahan yang sama atau bahkan lebih besar dari kesalahan sebelumnya.


BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?