WELCOME!


I made this widget at MyFlashFetish.com.


Rabu, 07 Juli 2010

Tiupan Angin Untuk Aktivis Dakwah


Sebuah cerita, “di suatu kampung, masyarakatnya hidup seperti biasa, ada yang kesawah, ada yang jadi pedagang, guru dan lain-lain. Akan tetapi kampung itu ketika malam tiba pemandangan sangat gelap gulita, rupanya belum ada penerangan listrik, yang ada hanya lampu-lampu yang berbahan bakar minyak tanah, dan dikampung itu hanya ada satu penjual lampu minyak, mulai dari yang bersumbu kecil sampai yang besar, dari yang remang-remang sampai yang terang. Penjual lampu itu adalah Pak Bari. Pak bari mendapatkan keuntungan dari jualan lampunya, tidak ada yang tidak kenal pak bari.
Akan tetapi akhir-akhir ini Pak Bari merasakan kegerahan dan depresi. Bagaimana tidak, Jualan Lampunya terancam bangkrut lantaran sebagian warga mengusulkan adanya program listrik masuk desa(LMD). Sehingga Pak Bari mulai beraksi, semua warga berusaha diberitahu bahwa menggunakan listrik itu berbahaya, kalau kena setrum bisa mati, kalo tidak mati bisa cacat gosong, bisa menyebabkan kebakaran, anak-anak tidak bisa main layang-layang lagi karena di pingir-pinggir dan atas jalan akan terbentang kabel-kabel listrik. Sebagian warga setuju dengan pendapat Pak Bari dan sebagian tidak sependapat dan setuju LMD.”
Begitulah gambaran tentang jualan yang dijalankan sekarang ini oleh amerika, amerika menjual demokrasi, HAM dan asesoris-asesorisnya. Sedangkan kita menjadi pesaingnya, yang siap menegakkan Syari’ah dan Khilafah yang siap menggulung tikar jualan jahiliyahnya. Oleh karenanya Amerika menggunakan segala macam cara agar jualannya tetap laku.

 Para pengemban dakwah tidak henti-hentinya diserang dengan berbagai rekayasa, opini negative dan penyesatan pemikiran. Para pemegang system jahiliyah ini ingin selalu mengaburkan dakwah yang sebenarnya sudah sangat jelas. Mereka mencoba mengaburkan dakwah dengan mengopinikan “Agama tidak mengenal politik, politik itu kotor. Jadi jangan campur antara agama yang suci dan politik yang  kotor”.
Pernyataan tersebut  sering dilontarkan oleh orang-orang yang “buta” yang menjadi korban dari pemikiran barat, tidak mengerti artinya politik, bahkan tidak jarang orang-orang itu adalah tokoh-tokoh agama terkenal yang memang tidak terlibat dalam panggung perpolitikan. Pertanyaannya, Jika politik itu kotor kenapa mereka yang mengerti agama, yang mengerti perintah amar ma’ruf nahi munkar berdiam diri.
Bahkan   yang lebih kocak pernyataan seperti itu juga dilontarkan oleh orang-orang yang sedang terlibat didalam system politik yang ada sekarang ini. Sudah tahu kotor/kubangan kenapa mau masuk ketempat itu, aneh. Bisa jadi mereka memang sudah biasa berkubang dengan kotoran.
Mereka mungkin lupa akan sabda rasulullah, “ Adalah bani Israil, urusan mereka diurus(tasusu) oleh para nabi, bila Nabi wafat, diganti Nabi berikutnya. Tetapi tidak ada lagi ada Nabi setelahku. Dan sebagai gantinya akan ada para Khalifah”. (HR. Muslim dan Abu Hurairah)
Dari hadits diatas kita bisa melihat bahwa aktivitas politik adalaha ktivitasnya para Nabi. Jika politik itu kotor berarti para nabi juga orang yang kotor. Jika para Nabi itu kotor lalu sekotor apakah orang-orang selain para Nabi, dan sekotor apakah orang-orang yang tidak setuju dengan ajaran Nabi, tidak setuju dengan apa yang telah Allah perintahkan.
Para aktivis dakwah paham betul tentang politik dan politik internasional, mereka paham mana politik yang kotor  dan mana politik yang bersih. Mereka paham politik islam dan politik yang bukan islam. Politik dalam islam adalah politik dalam rangka mengurusi umat baik itu urusan dalam negeri ataupun urusan luar negeri. Ini jelas berbeda dengan  politik menurut paham  diluar islam.
Menurut mereka politik itu dimaknai sebagai jalan yang harus ditempuh dengan segala macam cara yang penting mencapai tujuan. Untuk meraih kekuasaan menggunakan cara-cara yang dzalim, bahkan dengan gampang menumpahkan darah, mengorbankan nyawa. Begitulah mereka selalu menyudutkan kaum muslim, menyudutkan para pengemban dakwah politik. Dan sebenarnya hal itu adalah biasa, sangat mungkin terjadi, bahkan sudah menjadi sunatullah ketika kita berbuat baik, ada saja yang jahat, ketika kita ingin sabar, ada saja yang membuat/memancing  kita marah.
Bukankah orang-orang yang hebat juga mendapatkan rintangan yang juga hebat. Padahal rintangan ini  belum sebanding dengan apa yang di alami oleh pejuang-pejuang islam terdahulu, ini hanyalah sedikit tiupan angin yang menerpa tanaman-tanaman dakwah, akan tetapi kalau tanaman ini tidak berakar kuat bisa saja tiupan angin yang sepoi saja bisa menjadikan tanaman-tanaman menjadi tumbang. Oleh karena itu mari kita menyiapkan diri kita untuk menghadapi dan menaklukkan tantangan-tantangan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA

BUKTI TRANSAKSI ANTARA TUHAN - HAMBA
Dengan atau tanpa kita, Dakwah Islam akan tetap berjalan, namun apakah Neraka-Nya tidak terlalu menakutkan serta Surga-Nya tidak begitu menggiurkan untuk kita semua?